Senin, 16 Juli 2012

Tentang Cinta

Perkuliahan Yang Membuat ku mengenal seseorang, yang tidak cantik namun menarik. Bagiku mengenalnya adalah sesuatu yang indah. Seorang gadis yang hidungnya tidak mancung, badannya tidak tinggi, kulitnya tidak putih. Namun aku sangat menyukainya. Entah dari sisi mana yang membuat aku bisa terpikat padanya, aku juga tidak mengerti. Kadang hati bertanya dengan fikiran yang selalu mencari jawaban, mungkin aku menyukainya dari keaktifannya dan kepintarannya di dalam kelas. Teman sekelas yang sangat aktif di kelas, bahkan di organisasi pun ia sangat kreatif.
Mungkin ini bukan cinta, hanya sekedar kagum dan senang terhadap lawan jenis saja, pemikiran yang selalu ku tanam di dalam diri ku. Sejak SMA ku juga sudah memiliki seorang kekasih hati, namun sayang Ia Jauh meninggalkan ku di luar Kalimantan. Bagi ku hanyalah cinta monyet, yang pernah dibuat lirik oleh Group Band Goliath "Cinta Monyet". Namun sekarang Dia Sudah menjadi Janda hahahahahahahaha............................................................!
Walaupun Kau janda,,,,,ku  berharap dan berdo'a agar kamu mendapatkan pendamping pengganti hidup yang lebih, sangat dan super baik.
Tentang Cinta yang pernah kurasakan, aku tidak pernah merasakan suka terhadap seseorang jika tidak karena fisik nya baik, dan wajahnya cantik, kecuali pada sikecil, pesek, hitam dan liar di mata ku (teman sekelas ku). Ada sesuatu yang sangat ku inginkan selama perkuliahan berlangsung, yatiu satu kelompok dalam tugas bersamanya, entah apa rasanya jika seandanya aku bisa mengerjakan tugas bersama-sama dengannya, namun tidak pernah sesekali pun Bapak Ibu dosen memberikan puluang bagi kami untuk bersatu di dalam perkuliahan selama 4 tahun. Nasib yang tak berpihak pada hati...........!
Dalam pertemanan, mungkin Dia tahu aku menyukainya, tapi aku tidak tahu apa dia menyukai ku. Menurut teman-teman sepihak, ia menyukai ku, namun hati ku ragu dengan berlandaskan perilaku, pergaulan yang ada, selama perkuliahan,,,,terhadap siapa saja ia bergaul, sama saja, mungkin ia masih anak-anak, atau emang tidak pernah menyukai seseorangpun di dunia. Pernah ia berkata, senang melihat aku mengenakan busana muslim berwarna merah manggis, ia ingin aku memakai baju tersebut pada hari sabtu, tanpa ragu ku kenakan pakaian yang  ia pinta, sebagai awal untuk mencuri perhatiannya. Namun ketika ku kenakan pakaian itu, tidak ada respon yang keluar dari mulutnya. Berarti ia memang menganggap ku sebagai teman saja, tidak lebih.
 Pernah dalam beberapa bulan, aku tidak menemukannya di dalam kelas, biasanya selesai pembelajaran, ia selalu di dalam kelas. Namun pada semester 4 dan seterusnya, aku sangat sangat sangat jarang bertatap muka dengan nya, kecuali di dalam pembelajaran. Kadang hati ingin bertanya, mengapa tingkahnya semakin lama semakin aneh. Aku juga tidak bisa berkata apa-apa...kesimpulan pemikiran yang mengatakan ia lebih menyukai teman akrab ku yang memang 100 x lebih baik dari ku. Aku hanya menghela nafas panjang, cinta bertepuk sebelah tangan.Masih banyak wanita lain yang lebih cantik darinya terbesit dalam hati bagai angin lewat yang reda dalam hitungan detik. untuk apa mengharap Matahari Muncul Di tengah malam, untuk apa memberikan cinta jika tidak tersambut, lebih baik ku memberikan cinta pada orang-orang yang mau menerima keadaan dan kekurangan ku ini.
Hingga akhirnya ku menemukan seorang wanita yang cantik , putih, hidung mancung. Jika dilihat dari fisik, mendekati sempurna. Namun selama aku menjalani kisah cinta ku pada sang kekasih baru, aku tidak menemukan diri ku yang dulu, segala amal ibadah kulupakan, belajar kutinggalkan, entah apa cita-cita, entah apa kuliah, entah apa hidup...seakan-akan aku lupa. Aku mendapatkan seorang wanita yang cantik dari luar namun tidak dari dalam. Orang terdekat yang tidak bisa diajak berbagi, tidak bisa memberikan saran, tidak bisa diajak berdiskusi, dan  selalu bertolak belakang dengan prinsip hidup ku selama ini. Selama ku menjalani  kisah cinta ku dengan nya, aku sama sekali tidak diuntungkan, namun sangat-sangat dirugikan. Ya Allah mengapa engkau kirimkan aku seorang teman terdekat ku....orang yang tidak berilmu, tida dewasa, dan tidak berprinsip. 
Hingga berkali-kali aku ingin menghindar dan memutuskan hubungan ini, namun kandas di tengah jalan karena aku diancam jika seandainya memutuskan hubungan ini, ia akan melakukan tindakan bodoh seperti di film-film yaitu bunuh diri. Emang cwek goblok, dan bodoh. dikit-dikit bunuh dirilah , inilah itulah. Padalah aku tidak pernah melakukan hal-hal yang membuat kehormatannya hilang, tapi mengapa ia begitu nekat dengan diri ku. Suatu kemalangan dan siksaan yang sangat pedih ketika aku menjani hubungan yang tidak aku senangi namun harus bertahan. Emang tidak pantas disebut pendamping, hanya pantas disebut adik , begitu hati kecil ku berkata padanya.